Senin, 24 Maret 2014

ETOLOGI KHUSUS (MAIN)

Posted by Unknown On 03.24 | No comments


Etologi Khusus
Etologi  berasal dari bahasa Yunani: ἦθος, etos, "karakter", dan-λογία,-logia, "studi tentang". Jadi Etologi merupakan studi ilmiah dan obyektif mengenai perilaku hewan, dan merupakan subtopik  dari zoologi. Fokus dari etologi yaitu pada perilaku hewan dalam kondisi alam dan sebagai lawan dari behaviorisme  yang berfokus pada studi respon perilaku dalam pengaturan laboratorium.
Setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan lingkungannya sejak pertama kali mereka dilahirkan. Untuk tetap eksis setiap makhluk hidup harus mampu melakukan adaptasi, baik pada tingkatan populasi maupun komunitas pada suatu biosfer.
Apabila kita melakukan eksplorasi terhadap beberapa macam interaksi makhluk hidup, banyak contoh telah di kemukakan para peniliti pada bidang perilaku hewan. Suatu spesies hewan mampu berinteraksi dengan lingkungan, hewan tersebut dapat berkomunikasi, bergerak, berinteraksi secara social dan mencari makanan. Kajian perilaku hewan merupakan salah satu aspek biologi yang telah lama di teliti, bahkan dapat dikatakan sebagai kajian yang paling tua. Dalam ilmu yang mempelajari perilaku, banyak peneliti menggunakan hewan percobaan dibandingkan tumbuhan.
Kajian perilaku dari hewan dapat dijadikan suatu “kunci” untuk memahami evolusi dan fungsi ekologi dari hewan tersebut. Robinowitz (1980) yang mempelajari perilaku macan tutul jaguar. Setelah memonitor beberapa individu menggunakan radio transmitter, disimpulkan bahwa jaguar merupakan hewan soliter, dan hanya melakukan kontak dengan sesamanya hanya saat musim kawin. Walaupun demikian, jaguar jantan turut berperan dalam memelihara anaknya. Selain itu, terdapat pula beberapa penemuan mengennai perilaku kawin, menvari makan, ddan berbagai aspek evolusi serta peran ekologi jaguar tersebut.
Kajian perilaku hewan pada dasarnya mempelajari bagaiman hewan-hewan berperilaku di lingkungannya dan setelah para ahli melakukan interpretasi, diketahui bahwa perilaku merupakan hasil dari suatu penyebab atau suatu “proximate cause”.
Ahli perilaku yang pernah menerima hadiah nobel adalah Konrad Lorenz, Niko Tinbergen dan Karl Von Frisch. Percobaan yang dilakukan Tinbergen dan Lorenz membuktikan perilaku “innate” (bawaan) dan bentuk perilaku yang didapatkan karena melalui suatu proses belajar yang sederhana.
Tinbergen melakukan percobaan dengan menggunakan sarang tawon yang ditempatkan di tengah lingkaran bunga pinus, kemudian lingkaran bunga pinus dipindahkan disamping sarangnya. Ternyata tawon tersebut kembali ketengah lingkaran, tidak ke sarang. Demikian pula setelah lingkaran bunga pinus diganti dngan lingkaran batu tanpa sarang, dan disebelahnya dibentuk segitiga dari bunga pinus dengan sarang di tengahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa tawon kembali ke lingkaran batu, bukan ke sarang di tengah segitiga bunga pinus. Hasil tersebut menyatakan bahwa tawon dapat menggunakan suatu bentuk di tanah dan terus menjaga lingkaran tersebut dengan belajar untuk mangenal sesuatu.

Blogroll

About